GARUTDAILYNEWS.COM — Sejumlah satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Jawa Barat pada 4-7 Agustus 2025 menjalani proses akreditasi yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN PAUD dan PDM). Kegiatan ini bertujuan untuk menilai dan meningkatkan mutu layanan pendidikan, serta menjamin terpenuhinya standar nasional pendidikan pada jenjang usia dini.
Proses akreditasi ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari evaluasi diri satuan pendidikan, pengisian instrumen akreditasi berbasis sistem daring, hingga visitasi lapangan oleh asesor yang ditugaskan oleh BAN PAUD dan PDM.
Visitasi ini mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP), seperti standar isi, proses, penilaian, pendidik, dan pengelolaan. Hasil visitasi akan dilaporkan melalui sistem akreditasi daring dan menjadi dasar penetapan status akreditasi lembaga.
Visitasi akreditasi PAUD berfokus pada bagaimana tenaga pendidik menstimulasi dan atau memfasilitasi siswa. Ada 10 kompenen Instrumen Penilaian Visitasi (IPV). Kesepuluh komponen ini diuraikan ke dalam 26 butir penilaian akreditasi PAUD, yang setiap butir terdiri atas beberapa indikator.
Secara umum 10 komponen IPV tersebut meliputi : Stimulasi Pendidik pada Aspek Nilai Agama dan Moral, Stimulasi Pendidik pada Aspek Fisik Motorik, Stimulasi Pendidik pada Aspek Kognitif, Stimulasi Pendidik pada Aspek Bahasa, Stimulasi Pendidik pada Aspek Sosial Emosional, Fasilitasi Pendidik dalam Proses Pembelajaran, Fasilitasi Satuan Pendidikan untuk Layanan Belajar Inovatif dan Pengembangan Profesionalitas PTK, Keamanan dan Lingkungan, Dukungan Orang tua, dan Membiasakan Perilaku Hidup Sehat
Dengan adanya akreditasi ini, satuan PAUD diharapkan dapat memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan yang aman, layak, dan bermutu bagi anak-anak usia dini.
Dengan semangat kolaboratif antara lembaga, asesor, dan pemerintah daerah, akreditasi PAUD diharapkan menjadi momentum untuk mendorong terwujudnya PAUD yang bermutu, inklusif, dan berdaya saing, demi mencetak generasi emas Indonesia sejak usia dini. ***
