GARUTDAILYNEWS.COM-Kepala MAN 2 Pangandaran, Dadah Jubaedah, S.Pd., M.M., mendapat kehormatan untuk menjadi mentor dalam Seminar Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS Sistem Blended Learning Golongan III Angkatan VII tahun ini. Keterlibatan beliau sebagai mentor merupakan bentuk kepercayaan sekaligus pengakuan atas pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya di dunia pendidikan.
Pada pedoman Penyelenggara LATSAR dari LAN bahwa dalam pelaksanaan Seminar Rancangan Aktualisasi dan Pelaksanaan Aktualisasi wajib menghadirkan Mentor sebagai Atasan Langsung peserta LATSAR. Adapun CPNS yang menjadi peserta Latsar dari MAN 2 Pangandaran Adalah Bella Dina Anggraeni, S.Pd., Isna Priyanti, S.Pd., Muhamad Rifqi, S.Ps., Aghni Aghnia, S.Psi.., Lilik Jalaludin, S.Pd., Enin Nurmaidah, S.Pd., Reza Nur Qodriyah, S.Pd. dan Agus Ali Mutaqin S. Kom.
Adapun topik karya tulis ilmiah aktualisasi CPNS Adalah “Peningkatan Kompetensi CPNS dalam Memberikan Kontribusi dalam Penanganan Masalah di Madrasah”. Dengan kompetensi yang terus diasah, CPNS di madrasah diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai problem solver yang siap mengawal madrasah menuju pendidikan berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing.
Sebagai mentor, Kepala MAN 2 Pangandaran berperan memberikan bimbingan, motivasi, serta pendampingan kepada para peserta Diklat Dasar agar mampu memahami nilai-nilai dasar ASN, termasuk wawasan kebangsaan, etika publik, dan pelayanan prima. Selain itu, beliau juga membagikan praktik baik (best practice) dalam mengelola satuan pendidikan di lingkungan madrasah, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para CPNS untuk bekerja profesional dan berintegritas.
Kepala MAN 2 Pangandaran, Dadah Jubaedah, S.Pd., M.M., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan tersebut.
“Menjadi mentor di Diklat Dasar CPNS adalah amanah yang besar sekaligus kesempatan untuk berbagi pengalaman. Saya berharap para peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai ASN dalam pekerjaan sehari-hari. Integritas, profesionalisme, dan semangat melayani harus menjadi napas dalam setiap tugas yang diemban,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa peran seorang ASN bukan sekadar pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian kepada negara dan masyarakat.
“Mari kita jadikan pengabdian ini sebagai ibadah. Dengan niat yang lurus dan kerja yang sungguh-sungguh, insyaallah kita akan mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” tambahnya. ***
